Jelek!
Kamu hanya mengumbar kecantikanmu
dan dia, ketampanannya
Kalian pikir hanya cukup
dengan
l o v e ?
atau...
e x t r a o r d i n a r y ?
hahahahahaha.....
Jelek!
dan tidak akan bertahan lama
tidak ada pesan di sana
apalagi....
pesan yang membuat orang berpikir untuk kembali pada yang
b a i k
setelah menjadi jahat tentunya
hanya lucu-lucuan
hanya bagus-bagusan
hanya trend-trend an
sayang sekali, padahal tidak sedikit uang yang dikeluarkan oleh kalian
hmmpphhhhh......
Kamis, 12 November 2009
Kamis, 09 April 2009
Berpacu dengan Waktu
Mengapa kamu menghitung waktu dengan sangat?
Seakan kau ingin berpacu dengannya,
mengalahkannya?
Kebersamaan raga kita sekarang,
memang dalam batasan waktu,
dan dapat dihitung dengan jari
Namun jangan terfokus akan itu...
Carilah kebersamaan hati,
dan satukanlah!
Karena kebersamaan hati tidak dibatasi waktu,
karena kebersamaan hati tidak dipisahkan jarak,
karena kebersamaan hati tidak terkalahkan,
karena kebersamaan hati akan bertahan,
karena kebersamaan hati...
nikmatnya akan berkali-kali lipat,
dibanding kebersamaan raga.
Ingatkah?
Kamu dan aku pernah merasakan itu,
sebelum kebersamaan raga diperbolehkan
Carilah kebersamaan hati,
dan satukanlah!
Sehingga pada saatnya nanti boleh kita bawa,
satu hati kita ke dalam Dia.
Seakan kau ingin berpacu dengannya,
mengalahkannya?
Kebersamaan raga kita sekarang,
memang dalam batasan waktu,
dan dapat dihitung dengan jari
Namun jangan terfokus akan itu...
Carilah kebersamaan hati,
dan satukanlah!
Karena kebersamaan hati tidak dibatasi waktu,
karena kebersamaan hati tidak dipisahkan jarak,
karena kebersamaan hati tidak terkalahkan,
karena kebersamaan hati akan bertahan,
karena kebersamaan hati...
nikmatnya akan berkali-kali lipat,
dibanding kebersamaan raga.
Ingatkah?
Kamu dan aku pernah merasakan itu,
sebelum kebersamaan raga diperbolehkan
Carilah kebersamaan hati,
dan satukanlah!
Sehingga pada saatnya nanti boleh kita bawa,
satu hati kita ke dalam Dia.
Perayaan Perjamuan Terakhir = Perayaan Atas Kasih
2000 tahun silam....
terjadi pembasuhan kaki dan perjamuan terakhir,
antara Guru dan dua belas muridNya,
menjadi awal dan puncak ajaran baru,
cinta,
dan kasih.
Guruku,
adalah Pelayanku.
2009,
sekarang
Aku yang masih jauh dari sempurna...
Terhadap ayahku, berilah aku daya mengampuni dan keterbukaan pikiran
Terhadap ibuku, berilah aku kesabaran dan kepekaan
Terhadap saudara-saudariku, berilah aku semnagat pelayanan
Terhadap dia, berilah aku kepercayaan dan cinta yang total
Terhadap semua orang, berilah aku untuk melayani
seperti dia....
aku ingat dia...
Untuk kemudian... menjadi seperti Dia.
terjadi pembasuhan kaki dan perjamuan terakhir,
antara Guru dan dua belas muridNya,
menjadi awal dan puncak ajaran baru,
cinta,
dan kasih.
Guruku,
adalah Pelayanku.
2009,
sekarang
Aku yang masih jauh dari sempurna...
Terhadap ayahku, berilah aku daya mengampuni dan keterbukaan pikiran
Terhadap ibuku, berilah aku kesabaran dan kepekaan
Terhadap saudara-saudariku, berilah aku semnagat pelayanan
Terhadap dia, berilah aku kepercayaan dan cinta yang total
Terhadap semua orang, berilah aku untuk melayani
seperti dia....
aku ingat dia...
Untuk kemudian... menjadi seperti Dia.
Rabu, 01 April 2009
There is no such thing as c o i n c i d e n c e
“Ada beberapa hal yang tidak dapat dibeli dengan uang”
Perkataan teman kantorku sore tadi, menumbuhkan kembali keyakinan akan apa yang akan kujalani dalam hidupku.
Pembentukkan karakter
Kemandirian
Kerendahan hati
Kesabaran
Mau mendengarkan
Pengalaman hidup
Ketekunan
Dan…
Kekuatan hati
Ketika tidak ada sesuatu yang sifatnya kebetulan,
Dalam setiap kejadian di hidup ini
Maka kebersamaan kita siang tadi
Bukanlah suatu kebetulan.
Terima kasih teman…
Ia berbicara,
Melalui kamu
Perkataan teman kantorku sore tadi, menumbuhkan kembali keyakinan akan apa yang akan kujalani dalam hidupku.
Pembentukkan karakter
Kemandirian
Kerendahan hati
Kesabaran
Mau mendengarkan
Pengalaman hidup
Ketekunan
Dan…
Kekuatan hati
Ketika tidak ada sesuatu yang sifatnya kebetulan,
Dalam setiap kejadian di hidup ini
Maka kebersamaan kita siang tadi
Bukanlah suatu kebetulan.
Terima kasih teman…
Ia berbicara,
Melalui kamu
Kamis, 26 Maret 2009
Prinsip Ketapel
Lucu rasanya,
ketika melihat teman-teman ku,
satu persatu melangkah ke pelaminan.
Menuju ke pernikahan,
kehidupan berkeluarga,
berpasang-pasangan,
berkomitmen,
bertanggung jawab,
bereproduksi,
terarah,
dalam suatu bahtera rumah tangga.
Sementara aku,
dengan kesadaran penuh,
berbalik dan mundur ke belakang.
Hahahahahaha.....
Dengan harapan,
untuk melompat jauh ke depan!
ketika melihat teman-teman ku,
satu persatu melangkah ke pelaminan.
Menuju ke pernikahan,
kehidupan berkeluarga,
berpasang-pasangan,
berkomitmen,
bertanggung jawab,
bereproduksi,
terarah,
dalam suatu bahtera rumah tangga.
Sementara aku,
dengan kesadaran penuh,
berbalik dan mundur ke belakang.
Hahahahahaha.....
Dengan harapan,
untuk melompat jauh ke depan!
Senin, 23 Maret 2009
p r i d e
Melawan ego terbesar :
"Harga Diri"
Katanya :
taruhlah harga diri di permukaan terendah,
sehingga ketika terjatuh atau dijatuhkan,
sakitnya tak akan terasa,
karena telah berada di lapisan paling bawah.
(inspired by eko prawoto)
Satu hal lagi yang harus kulatih,
ketika aku memilih,
untuk melangkah ke depan,
Menuju pada kesempurnaan,
d i r i s e n d i r i
"Harga Diri"
Katanya :
taruhlah harga diri di permukaan terendah,
sehingga ketika terjatuh atau dijatuhkan,
sakitnya tak akan terasa,
karena telah berada di lapisan paling bawah.
(inspired by eko prawoto)
Satu hal lagi yang harus kulatih,
ketika aku memilih,
untuk melangkah ke depan,
Menuju pada kesempurnaan,
d i r i s e n d i r i
Kamis, 05 Maret 2009
Brmimpi Indah atau Tidak Bermimpi
Mana yang kau pilih?
Bermimpi indah sepanjang malam,
namun kecewa saat terbangun,
karena semua itu hanya mimpi
Atau...
Selalu sadar dan terbangun,
dan tidak pernah bermimpi,
sehingga tidak mengenal kecewa?
Baik ada karena Jahat,
Benar ada karena Salah,
Bahagia ada karena Menderita,
Tertawa ada karena Menangis,
Positif ada karena Negatif
Jadi...mana yang kau pilih?
Mati rasa?
Atau pernah merasa sakit,
sebelum kemudian menjadi sembuh?
Bermimpi indah sepanjang malam,
namun kecewa saat terbangun,
karena semua itu hanya mimpi
Atau...
Selalu sadar dan terbangun,
dan tidak pernah bermimpi,
sehingga tidak mengenal kecewa?
Baik ada karena Jahat,
Benar ada karena Salah,
Bahagia ada karena Menderita,
Tertawa ada karena Menangis,
Positif ada karena Negatif
Jadi...mana yang kau pilih?
Mati rasa?
Atau pernah merasa sakit,
sebelum kemudian menjadi sembuh?
Selasa, 03 Maret 2009
Tak Ada Tempat yang disebut Rumah
ketika aku siap untuk merubuhkan semuanya,
tidak akan ada tempat yang kusebut rumah
orang tuaku akan meninggalkan ku,
saudara-saudaraku akan mengasihani ku,
orang terdekatku akan membenci ku,
teman-temanku akan menjauhi aku
aku,
akan merasakan apa yang disebut kesepian
karena aku akan sendirian,
aku benar-benar sendirian
namun semua itu akan kuhadapi,
dan aku akan siap membangun kembali
hanya bila Kaukehendaki,
untuk semuanya terjadi.
tidak akan ada tempat yang kusebut rumah
orang tuaku akan meninggalkan ku,
saudara-saudaraku akan mengasihani ku,
orang terdekatku akan membenci ku,
teman-temanku akan menjauhi aku
aku,
akan merasakan apa yang disebut kesepian
karena aku akan sendirian,
aku benar-benar sendirian
namun semua itu akan kuhadapi,
dan aku akan siap membangun kembali
hanya bila Kaukehendaki,
untuk semuanya terjadi.
Kamis, 26 Februari 2009
Lembar Baru dalam Hidupmu
Tutup lembaranmu dengan senyum, teman
karena setiap bagian dalam sebuah buku,
memiliki kisahnya tersendiri.
Tutup lembaranmu dengan senyum, teman
karena hidup adalah sebuah proses,
sehingga tidak ada kata 'penyesalan' di dalamnya.
Tutup lembaranmu dengan senyum, teman
karena tanpa setitik air mata,
kita tidak merasakan nikmatnya tertawa.
Tutup lembaranmu dengan senyum, teman
karena masa lalu adalah pelajaran,
dan masa depan adalah harapan.
Tanpa mimpi dan latihan,
kita jauh dari keberhasilan.
Tutup lembaranmu dengan senyum, teman
dan sampai jumpa lagi,
di persimpangan hidup kita nanti!
karena setiap bagian dalam sebuah buku,
memiliki kisahnya tersendiri.
Tutup lembaranmu dengan senyum, teman
karena hidup adalah sebuah proses,
sehingga tidak ada kata 'penyesalan' di dalamnya.
Tutup lembaranmu dengan senyum, teman
karena tanpa setitik air mata,
kita tidak merasakan nikmatnya tertawa.
Tutup lembaranmu dengan senyum, teman
karena masa lalu adalah pelajaran,
dan masa depan adalah harapan.
Tanpa mimpi dan latihan,
kita jauh dari keberhasilan.
Tutup lembaranmu dengan senyum, teman
dan sampai jumpa lagi,
di persimpangan hidup kita nanti!
Minggu, 01 Februari 2009
Keyakinan dalam Kepasrahan, menghasilkan Kekuatan dan Kemenangan
Minggu malam, 20.30 WIB
Ketika senandung lagu yang biasa kudengar, namun kali ini, terasa lebih bermakna :
ambilah Tuhan, kemerdekaanku,
dan kehendak, serta pikiranku
terimalah Tuhan, yang ada padaku,
gunakanlah, seturut hasratMu
hanya rahmat, dan kasih dariMu,
yang kumohon, menjadi hartaku
hanya rahmat, dan kasih dariMu,
yang kumohon, menjadi hartaku.
Keyakinan pada sesuatu yang baik,
dalam kepasrahan terhadap rencanaNya,
menghasilkan kekuatan yang dapat merubah jalan hidup,
yang mustahil dalam pikiran manusia sekalipun.
Ketika senandung lagu yang biasa kudengar, namun kali ini, terasa lebih bermakna :
ambilah Tuhan, kemerdekaanku,
dan kehendak, serta pikiranku
terimalah Tuhan, yang ada padaku,
gunakanlah, seturut hasratMu
hanya rahmat, dan kasih dariMu,
yang kumohon, menjadi hartaku
hanya rahmat, dan kasih dariMu,
yang kumohon, menjadi hartaku.
Keyakinan pada sesuatu yang baik,
dalam kepasrahan terhadap rencanaNya,
menghasilkan kekuatan yang dapat merubah jalan hidup,
yang mustahil dalam pikiran manusia sekalipun.
Sabtu, 10 Januari 2009
Anger Management
Seharusnya entry ini ditulis sebagai entry pertama di tahun 2009, karena akan menjadi resolusi awal tahun baru.
Tapi, karena aku masih belum bisa mengatur kemarahanku (yang kupikir sudah), tulisan ini tertunda. :)
Marah,
ekspresi dari perasaan karena ketidaksukaan pada suatu hal, yang kalau tidak dikelola dengan baik akan berakibat fatal, terkadang menimbulkan penyesalan.
Hal itu terjadi padaku, dan salah satunya yang menimbulkan penyesalan adalah dihapusnya tulisan-tulisan pada blog ini, yang termuat di tahun 2008.
Anger Management atau pengelolaan marah,
satu kata yang familiar tapi sulit dilakukan.
Kulakukan pertama kali ketika aku berlibur akhir tahun 2008 kemarin.
Saat itu aku sedang berkumpul bersama kakak ku dan suaminya, adik ku, dan ibu ku. Seperti biasa, di tengah keluargaku, aku adalah sesosok pendiam, yang sulit, atau bahkan malas untuk mengungkapkan keinginan dan maksud ku. Sampai akhirnya terjadi salah paham.
Biasanya setelah itu terjadi, aku akan merasa terpojok, disalahkan, dianggap anak kecil, egois, dan aneh.
Aku marah, marah mengapa mereka tidak mengerti maksud ku bukan demikian. Marah, karena berharap mereka dapat membaca pikiranku.
Lalu kejadian ini akan berakhir : aku tetap diam, ngambek, tidak merasa bersalah, dan akhirnya mereka memberi penilaian bahwa aku belum dewasa. Aku membiarkan itu semua, karena seiring berjalannya waktu, mereka semua akan lupa.
Tetapi tidak waktu itu. Aku merasa salah, dan perasaan terbesar yang menghampiriku adalah, rasa malu yang teramat sangat. Aku terdiam cukup lama, berusaha mengatur emosi, menyingkiran ego dan harga diri. Dan ternyata itu sangat sulit, karena aku berpikir itu adalah suatu bentuk kekalahan.
Tapi akhirnya aku bisa. Aku mulai membuka pembicaraan, tersenyum, dan kukatakan bahwa bukan maksud ku memaksakan sesuatu. Dan kalau mereka berkeberatan, tidak apa-apa.
Setelah itu, keadaan mencair. Mereka mengerti pikiranku, bahkan menghargai apa yang kulakukan. Dan aku merasa senang sekali.
Aku menang, karena telah mengalah.
Jadi, kalau suatu hari kemarahan menghinggapi ku lagi, aku akan diam untuk berpikir lebih jernih, meredam ego dan harga diri, lalu akan memulai pembicaraan, bukan menunggu diajak bicara.
Mengalah bukan berarti kalah.
Karena untuk menjadi menang, tidak selalu harus tidak mau kalah.
Anger management,
memang sesuatu yang harus dilatih, agar kita menjadi terbiasa.
Dan pada akhirnya, menjadi lebih dewasa.
Tapi, karena aku masih belum bisa mengatur kemarahanku (yang kupikir sudah), tulisan ini tertunda. :)
Marah,
ekspresi dari perasaan karena ketidaksukaan pada suatu hal, yang kalau tidak dikelola dengan baik akan berakibat fatal, terkadang menimbulkan penyesalan.
Hal itu terjadi padaku, dan salah satunya yang menimbulkan penyesalan adalah dihapusnya tulisan-tulisan pada blog ini, yang termuat di tahun 2008.
Anger Management atau pengelolaan marah,
satu kata yang familiar tapi sulit dilakukan.
Kulakukan pertama kali ketika aku berlibur akhir tahun 2008 kemarin.
Saat itu aku sedang berkumpul bersama kakak ku dan suaminya, adik ku, dan ibu ku. Seperti biasa, di tengah keluargaku, aku adalah sesosok pendiam, yang sulit, atau bahkan malas untuk mengungkapkan keinginan dan maksud ku. Sampai akhirnya terjadi salah paham.
Biasanya setelah itu terjadi, aku akan merasa terpojok, disalahkan, dianggap anak kecil, egois, dan aneh.
Aku marah, marah mengapa mereka tidak mengerti maksud ku bukan demikian. Marah, karena berharap mereka dapat membaca pikiranku.
Lalu kejadian ini akan berakhir : aku tetap diam, ngambek, tidak merasa bersalah, dan akhirnya mereka memberi penilaian bahwa aku belum dewasa. Aku membiarkan itu semua, karena seiring berjalannya waktu, mereka semua akan lupa.
Tetapi tidak waktu itu. Aku merasa salah, dan perasaan terbesar yang menghampiriku adalah, rasa malu yang teramat sangat. Aku terdiam cukup lama, berusaha mengatur emosi, menyingkiran ego dan harga diri. Dan ternyata itu sangat sulit, karena aku berpikir itu adalah suatu bentuk kekalahan.
Tapi akhirnya aku bisa. Aku mulai membuka pembicaraan, tersenyum, dan kukatakan bahwa bukan maksud ku memaksakan sesuatu. Dan kalau mereka berkeberatan, tidak apa-apa.
Setelah itu, keadaan mencair. Mereka mengerti pikiranku, bahkan menghargai apa yang kulakukan. Dan aku merasa senang sekali.
Aku menang, karena telah mengalah.
Jadi, kalau suatu hari kemarahan menghinggapi ku lagi, aku akan diam untuk berpikir lebih jernih, meredam ego dan harga diri, lalu akan memulai pembicaraan, bukan menunggu diajak bicara.
Mengalah bukan berarti kalah.
Karena untuk menjadi menang, tidak selalu harus tidak mau kalah.
Anger management,
memang sesuatu yang harus dilatih, agar kita menjadi terbiasa.
Dan pada akhirnya, menjadi lebih dewasa.
Jumat, 09 Januari 2009
..........
Seorang teman pernah berkata,
rahasia persahabatan adalah kepedulian,
rahasia hati yang mencinta adalah pengorbanan,
rahasia kebahagiaan adalah suka memberi,
rahasia kehidupan adalah Tuhan Yesus
Maka biarlah pengorbanan diri datang padaku,
dalam segala wujud dan bentuknya
Karena dalamnya hati hanya dapat diketahui,
setelah kita tenggelam jauh ke dasar
Aku harus pergi.
rahasia persahabatan adalah kepedulian,
rahasia hati yang mencinta adalah pengorbanan,
rahasia kebahagiaan adalah suka memberi,
rahasia kehidupan adalah Tuhan Yesus
Maka biarlah pengorbanan diri datang padaku,
dalam segala wujud dan bentuknya
Karena dalamnya hati hanya dapat diketahui,
setelah kita tenggelam jauh ke dasar
Aku harus pergi.
Aku Ingin Menantang Hidup!
Hai kehidupan,
kau memang lebih besar dariku,
tapi tidak lebih kuat!
Kau kira bisa menghacurkan ku begitu saja?
Kau pikir aku tidak akan mencari jalan keluar?
Aku akan bertahan,
dan akan memenangkan semuanya!
Akan kuikuti semua permainan mu,
tetapi aku tidak akan menjadi kalah!
Aku akan belajar,
dan aku akan berlatih,
sehingga segalanya menjadi mungkin.
Aku akan terus hidup,
sebab hidup yang ku punya bukan milik ku sendiri.
Aku hidup di dalam Dia
Dan Dia,
berkuasa atas mu!
kau memang lebih besar dariku,
tapi tidak lebih kuat!
Kau kira bisa menghacurkan ku begitu saja?
Kau pikir aku tidak akan mencari jalan keluar?
Aku akan bertahan,
dan akan memenangkan semuanya!
Akan kuikuti semua permainan mu,
tetapi aku tidak akan menjadi kalah!
Aku akan belajar,
dan aku akan berlatih,
sehingga segalanya menjadi mungkin.
Aku akan terus hidup,
sebab hidup yang ku punya bukan milik ku sendiri.
Aku hidup di dalam Dia
Dan Dia,
berkuasa atas mu!
Langganan:
Postingan (Atom)